Batang - Akhir-akhir ini begitu santer ditelinga dan bersliweran di medsos akan berita miring mengenai soal komunitas di Batang yang membagi-bagikan gula cukup dengan foto dan Foto bersama KTP si Penerima Gula itu.
Yah, betul memang seperti itu prosedurnya, dari Otak Cerdik Para Penggagas dari komunitas ini dengan memanfaatkan Promo Bonus/Hadiah dari Platform Digital Semacam Aplikasi Shopee, Lazada, Akulaku, Bank Neo Commerce, Alfagift dari Alfamart, dan Platform lain.
Aplikasi dan Platform ini sudah tentu diawasi OJK dan Otoritas Lain. Dengan cara Sistem Refferal atau Mengajak orang menginstall aplikasi serta mendaftar aplikasi dengan Kode Refferal/Kode Undangan tertentu, si pengundang (Komunitas ini) jika berhasil mengundang mendapatkan Bonus Sejumlah uang langsung ke Akun pengundang, dan Bonus Inilah yang dibuat untuk Belanja Gula.
Intinya Adalah atau istilah mudahnya _"Orang tetap membeli gula namun orang itu tidak mengeluarkan uang, dibayarkan oleh platform aplikasi tersebut"_. Data yang diberikan tidak mungkin disimpan pada ponsel karena _"Sistem One Take Verification Identity", _ tidak ada fitur _"Save To Device"_ karena alasan keamanan.
Data yang diperlukan seperti KTP dan Verifikasi Selfie dengan KTP masuk kedalam Sistem Platform tersebut bukan ke Orang yang mengajak mendaftar/menginstal aplikasi, yang tentunya di Enkripsi dengan System End to End Partition Server.
Yang tentunya data-data dijamin AMAN apalagi jika Platform yang digunakan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) seperti Bank Neo, Akulaku, dll Ask : _Lho buat apa platform seperti bank neo memberikan bonus dengan mengajak orang?_ Begini, Kita ambil sampel Aplikasi Bank Neo dalam pembahasan ini. Bank Neo Commerce merupakan Bank Digital transformasi dari Bank Yudha Bakti, bank yudha bakti berdiri tahun 1990 dan berkantor di Gedung Menara Bursa Efek Indonesia Jakarta.
Baca juga:
Pledoi Pawang Hujan Mandalika
|
Dalam transformasi ke Bank Digital memerlukan bahan untuk mendapatkan kepercayaan dari investor sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, secara simple nya begini :
Neo : "Pak, apakah bapak tertarik untuk berinvestasi ke bank digital kami?"
Investor : "Emang kalian mempunyai nasabah berapa?"
Neo : "Ini pak nasabah kami sekian juta, ini datanya"
Baca juga:
Ini Kisah Hidup Wartawan, Semua Wajib Baca!
|
Investor : "owh lumayan banyak ya, oke deh saya tertarik berinvestasi di perusahaan Anda, siapkan kontraknya ya"
Neo : "Yess, Oke pak terimakasih, kami segera siapkan" Begitulah singkatnya mengenai Kenapa dan Mengapa. Kantor Bank Neo Cabang Jateng berada di Depan Hotel Candi Indah Semarang, Dekat Indomaret depan Gereja Kristen Jawa.
Ask : _"Benarkah data seperti KTP yang dipakai digunakan untuk Pinjol?"
Ini sangat konyol menurut saya, mungkin yang membuat isu miring ini perlu belajar lagi mengenai sistem pinjol. Aplikasi pinjaman online memerlukan beberapa verifikasi ketat seperti video call dengan nasabah, dan rekening penerima harus sama dengan Pemilik Akun Terdaftar dan Terverifikasi.
Juga setiap hendak meminjam memerlukan Otentifikasi baik melalui SMS, Sidik Jari, Face ID Detection dan jika tak sama dengan waktu pendaftaran akun, maka pengajuan ditolak bahkan akun nya bisa diblokir dan tidak dapat digunakan lagi.
Geram tentu geram, meskipun saya hukan bagian dari komunitas tersebut, sebagai generasi muda pelosok dusun di mBatang yang sedikit faham akan teknologi saya tidak akan tinggal diam, jangan sampai niat baik seseorang dengan cara yang sudah benar terhambat karena diisukan oleh berita yang tidak jelas. Tetap Semangat untuk Berbagi, Orang Iri akan tetap Mengintai agar engkau SELESAI.